Jangan Sampai Membenci Matematika
Menguasai
matematika itu tak mudah. Menggeluti angka-angka yang tak bermakna merupakan
kesulitan sendiri bagi saya. Mungkin bagi teman-teman sudah menjadi favoritnya.
Bahkan, sudah menjadi sebuah hal yang biasa. Tapi itu semua sungguh berbeda
dengan apa yang saya rasa.
Jika disuruh memilih, saya akan memilih bahasa. Walau tak
bisa dipungkiri, bahwa saya ini kurang komunikatif. Itu salah saya sendiri
memilih tak banyak menyuarakan kata. Tapi saya yakin tulisan saya yang akan
berbicara. Mengumandangkan alih-alih bahasa yang selama ini tak tersampaikan
kepada orang-orang.
Tapi saya tersadar, bahasa tak bisa menjadi tujuan utama.
Dalam sebuah kehidupan, pasti membutuhkan ilmu matematika. Sekarang renungkan
saja, semua cita-cita yang sedang kita kejar sekarang begitu memerlukan ilmu
penghitungan. Pegawai, guru, dokter, pilot, polisi, penjahit, dll. Semuanya pasti
membutuhkannya. Bahkan nelayan, petani, buruh sekalipun. Lantas bagaimana jika
diri kita masih belum menguasainya? Atau bahkan membencinya? Atau malah putus
asa mempelajarinya?
Buat kalian yang masih ada rasa dendam sama matematika. Udah
deh, baikan aja napa sih. Matematika bukanlah ‘momok’ yang biasa menghantui. Lebih-lebih
kalian masih pelajar seperti saya yang sedang dilanda gejolak matematika. Ingat
kalian begitu tergantung dengan ilmu hitung ini nantinya. Yups, mari baca tips
dari saya agar lebih mencintai matematika.
1. Benar
kata orang-orang. Kalian harus mencintai guru yang mengajar terlebih dahulu. Percuma
saja jikalau kalian sudah berusaha mencintai pelajarannya tapi masih ‘sebel’
dengan tingkah guru yang mengajarnya. Soal killer, dsb jangan dipermasalahkan. Saya
yakin dibalik killernya guru tersebut, pasti menyimpan lebih banyak kasih
sayang kepada murid-muridnya.
2. Berniat
ingin berubah. Semua hal (kegiatan dan lain sebagainya) perlu dibarengi dengan
niat. Sebab niatlah yang mempengaruhi hasil dari jerih payah kita. Niatkan ingin
memperdalam matematika.
3. Jika
sudah berniat, tanggung jawablah. Jika misalnya ada gangguan belajar, rasa
malas mungkin. Segera enyapkan. Buang jauh-jauh. Jangan sampai hanya bersebab
sejumput rasa malas, niatan kalian buyar. So, tangggung jawablah!
4. Seperti
yang kita tahu, matematika mengharuskan kita agar banyak berlatih dengan
soal-soal. Hal ini dilakukan tentunya setelah kalian benar-benar berniat
memperdalamnya.
5. Jangan
takut salah, Sob! Sebab yang Maha Benar tak lain adalah Allah SWT semata. Kerjakan
saja sebisa kita. Urusan benar salahnya kita ambil belakangan. Nanti, minta
bantuan kepada guru kalian untuk mengoreksi salah benarnya. Oh ya, kalau masih
malu-malu tanya sama guru, tanya aja sama teman kalian yang lebih menguasainya.
Alhamdulilah,
mungkin itu saja yang bisa saya sampaikan hari ini. Tapi saya yakin,
teman-teman pasti punya cara tersendiri untuk memperdalam ilmu ini. Tapi setidaknya
tips dari saya bisa dibuat tambahan saja.
Semangat!
Kita gasak matematika. Sebab sudah waktunya teman-teman berkata, “Matematika? Gampil,
gampil, gampil!” tapi ingat, pertanggung jawabkan kata-kata itu. Jangan sampai
hanya terucap di tepi. Kobarkan semangatmu dalam hati.
Haha, good.
ReplyDeleteTerima kasih sudah menyempatkan baca sekaligus memberikan komentar. Wah senang sekali rasanya. Oh ya ada posting terbaru loh! http://kadangsalahbenar.blogspot.com/2014/08/curhatan-hati-ketika-berbuat-kesalahan.html
ReplyDelete