Saturday, September 1, 2018

Kejayaan, Tragedi, dan Transformasi Kota Berlin


 Dalam sebuah video di channel youtube “Easy German” dengan judul “What Kind of Person You Are” berhasil mewawancarai beberapa masyarakat Berlin dengan beberapa pertanyaan. Salah satunya adalah ‘apa yang membuatmu bahagia’. Salah seorang menjawab “Dass das Wetter in Berlin so wunderbar ist. Wir haben 30 Grad  den ganzen Tag schon seit April ist eigentlich Sommer und dafür bin ich dankbar und glücklich.” Bila diterjemahkan menjadi “Bahwa cuaca di Berlin sangat luar biasa, 30 derajat sepanjang hari sejak April. Oleh karena itu saya sangat bersyukur dan senang.”
Tampak Belakang adalah Gereja Kathedral Berlin
Berbicara mengenai Kota Berlin, tentu tidak hanya tentang cuacanya yang akhir-akhir ini sangat menyenangkan penduduknya. Sejarah Kota Berlin sangat menarik untuk dikupas lebih dalam, karena sejarah kota ini sungguh menjadi kejayaan, legenda serta transformasi dari perang dunia II sampai abad 21 sekarang ini. Di akhir perang dunia II wilayah Berlin dibagi menjadi dua bagian. Sebagian masuk Jerman Barat dan sebagian lagi masuk Jerman Timur. Dengan keadaan seperti ini dibangunlah Tembok Berlin yang memisahkan keduanya. Namun saat perang dingin berakhir tahun 1989, Tembok Berlin diruntuhkan. Masyarakat merayakannya berhari-hari dan berkumpul di Gerbang Bradenburg (Bradenburgertor), sebuah bangunan simbol kedamaian masyarakat Jerman yang sempat dibom saaat perang dunia dan diisolasi sebelum reunifikasi Jerman Barat dan Timur.
Sampai saat ini, tembok sejauh kurang lebih satu kilometer ini masih disisakan sebagai pengingat akan sejarah Berlin, namun dengan wajah yang berbeda. Sebanyak 100 seniman internasional menuangkan hasil karyanya di tembok ini dengan tema “Kebebasan”. Tentunya untu memberikan warna dan wajah baru untuk Berlin.
Berjalan ke arah utara dari Gerbang Bradenburg (Bradenburgertor) ,terdapat bangunan Reichtag yang menjadi simbol kelahiran kembali  Kota Berlin. Bangunan ini sempat ditelan api di tahun 1933 dan hancur selama pperang dunia. Namun saat ini pengunjung bisa mengunjungi tempat ini untuk melihat Kota Berlin dari atas.
Sejarah kelam Kota Berlin juga masih tersimpan baik di Museum Check Point Charlie, sejalan dengan perbatasan Check Point Charlie yang terkenal saat perang dunia, juga ada di Museum DDR. Kedua museum ini menjadi saksi bisu atas kepedihan yang masyarakat Berlin alami saat itu.
Berlin di abad 21 ini telah mengalami banyak perubahan, baik dari masyarakat, transportasi hingga pariwisata. Di sektor pariwisata Berlin menyuguhkan beberapa destinasi yang sangat menarik. Salah satunya adalah Berliner Dom (Gereja Kathedral Berlin). Pengunjung bisa menaiki sekitar 270 anak tangga untuk melihat pemandangan Kota Berlin yang sangat menakjubkan dari ketinggian. Wisatawan juga bisa mengunjungi Alexander Platz, Fernsehturm (Menara TV), serta berbagai destinasi indah lainnya. Untuk menuju ke sana wisatawan dapat menikmati fasilitas transportasi yang tersedia seperti S-Bahn, U-Bahn, tram, dan bus.
Dari segi masyarakat, masyarakat di Kota Berlin sangat multikultural. Berlin terkenal dengan budaya toleransinya yang tinggi. Karenanya banyak imigran yang menetap di kota ini. Imigran-imigran tersebut berasal dari Turki, Arab, Syiria, Poland, India, dan negara-negara lainnya. Karena banyaknya imigran yang datang tentu memengaruhi ragam makanan yang ada di Berlin. Sebagai contoh Döner Kebab atau mungkin masakan Asia lainnya.
Selamat datang di Berlin abad 21.
This entry was posted in :

0 comments:

Post a Comment