Kami mengadakan upacara kecil merayakan ulang tahun Indonesia |
Hari Proklamasi Kemerdekaan,
yang biasa kita peringati tanggal 17 Agustus setiap tahunnya selalu menjadi
momen yang menarik. Seperti yang kita ketahui dalam sejarah, pada 17 Agustus
1945 Ir. Soekarno ditemani Moh. Hatta membacakan naskah proklamasi yang diketik
oleh Sayuti Melik di Jalan Pegangsaan Timur No. 56 sesaat setelah peristiwa
Rengasdengklok sehari sebelumnya. Di Indonesia sendiri selalu ada peringatan 17
Agustus berupa upacara, lomba-lomba, dan lain-lain. Lalu bagaimana dengan
orang-orang Indonesia yang ada di luar negeri? Peringatan 17 Agustus inilah
yang menjadi momen terbaik kita di Jerman.
Seminggu sebelum
keberangkatan ke Jerman, tepatnya pada tanggal 31 Juli 2017, muncul ide dari
kami untuk membuat lomba kecil-kecilan di sana. Ide itu kami rasa sangat
mungkin untuk direalisasikan. Alasan pertama, karena pada tanggal 17 Agustus
kami masih ada kegiatan jam belajar di sekolah. Artinya kegiatan pada hari itu
tidak terlalu padat. Alasan kedua, karena kami bisa dikatakan adalah perwakilan
dari Indonesia. Untuk itu, kita harus menunjukkan kepada dunia, khususnya warga
sekolah KGS Alexander von Humboldt Wittmund dan beberapa perwakilan negara dari
berbagai belahan dunia seperti Argentina, Kenya, Ukraina, dan Jerman sendiri,
bahwa Indonesia memiliki tradisi yang unik untuk memperingati hari kemerdekaan
negara.
Pada tanggal 2
Agustus 2017 ketika kami masih di Indonesia, kami mulai mendaftar barang-barang
dan peralatan yang dibutuhkan untuk lomba-lomba tersebut. Setelah mendapat izin
dari pihak Jerman, ternyata kita hanya diberi waktu 45 menit. Jadi, kita
memutuskan untuk mengadakan dua lomba saja, yaitu lomba mengapit balon dan
lomba makan kerupuk. Kami juga sudah membuat koordinator dari setiap lomba agar
tercipta kelancaran. Satu persatu bahan yang diperlukan kami bagi tugas kepada
masing-masing koordinator untuk mempermudah membawanya, termasuk hadiah bagi
para pemenang nantinya.
Pada tanggal 16
Agustus, sehari sebelum lomba dimulai, kami menggagas ide untuk berkumpul di
suatu tempat untuk mempersiapkan lomba-lomba tersebut. Ide itu muncul karena
kami akan membutuhkan waktu lama untuk mempersiapkannya. Kami harus meniup 40
balon, membungkus beberapa hadiah, latihan upacara, latihan koordinasi dengan
bahasa Jerman, dan lain-lain. Sayangnya, kami semua tidak bisa berkumpul pada waktu
itu. Hal itu dikarenakan, kami tidak tinggal di satu tempat. Kami tinggal
berpisah, bersama masing-masing keluarga angkat. Bahkan jarak rumah kami sangat
jauh. Oleh karena itu kami putuskan untuk mempersiapkan lomba-lomba tersebut
pada esok harinya di sekolah dengan terpaksa tidak mengikuti pelajaran.
Akhirnya pada
tanggal 17 Agustus 2017 pukul 14.00, para siswa pertukaran pelajar dikumpulkan
di suatu aula. Kami, siswa pertukaran pelajar Indonesia mulai mempersiapkan
upacara kecil untuk memperingati hari kemerdekaan Indonesia. Sugiarto, sebagai
pemimpin upacara. Rafi dan Ardhy sebagai pembawa bendera, dan yang lain
menyanyikan lagu Indonesia Raya. Para peserta upacara yang terdiri dari para
siswa dan guru Jerman, Ukraina, Argentina, dan Kenya sangat antusias. Beberapa
dari mereka bahkan mengambil foto untuk diabadikan.
Setelah diadakan
upacara kecil, saatnya lomba-lomba dimulai. Peserta lomba pada waktu itu adalah
perwakilan dari tiap-tiap negara. Setiap negara dengan semangat mengikuti lomba
ini. Sebagian dari mereka bahkan berteriak menyemangati temannnya yang sedang
berkompetisi. Acara lomba-lomba ini berlangsung sangat meriah dan penuh dengan
tawa. Bagaimana tidsak? Pada perlombaan mengapit balon, ketika para peserta
mendengar musik dangdut, mereka harus berjoget. Para penonton lainnya tertawa
melihat hal itu.
Esther, salah satu
siswa pertukaran pelajar dari Kenya mengatakan kepada kami bahwa dia sangat
terkesan dengan cara kami mencintai budaya Indonesia. Bahkan dia memakai kaos senada dengan yang kami pakai
dan langsung mengajak kami berfoto. Rasa bangga dan cinta kita terhadap Negara
Kesatuan Republik Indonesia pada waktu itu semakin kuat. Memang sudah saatnya,
Indonesia dikenal dikancah dunia sebagai negara yang berbudaya tinggi. Negara
yang kaya akan alam, rempah-rempah, serta budanyanya.